Pada (16/08/2024) di Desa Beteng, Jatinom, Klaten, dalam upaya meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk pertanian lokal, mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan Agroekoteknologi yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Beteng telah meluncurkan program kerja inovatif. Program ini berfokus pada pengelolaan masa simpan tanaman buah naga, pandan, kunyit, dan bunga telang yang digunakan sebagai pewarna alami untuk pembuatan batik shibori. Tanaman-tanaman ini selain memiliki manfaat kesehatan, juga memiliki potensi besar sebagai bahan pewarna alami untuk berbagai produk. Namun, masa simpan yang terbatas sering kali menjadi kendala. Tim KKN berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan menerapkan teknik pengolahan dan penyimpanan yang efektif.

Program ini dilakukan dengan cara memberi penjelasan mengenai lama umur simpan tanaman yang akan digunakan. Buah naga utuh disimpan dalam kulkas selama 1 – 2 minggu, jika buah naga sudah dipotong, bisa disimpan selama 3 – 5 hari. Tanaman kunyit disimpan dalam kulkas selama 2 – 3 minggu, kunyit segar yang dipotong dapat disimpan selama 1 minggu di dalam kulkas, jika dibekukan dapat disimpan hingga 6 bulan. Daun pandan utuh disimpan selama 1 – 2 minggu, sedangkan daun pandan yang dipotong disimpan dalam wadah kedap udara selama 3 – 5 hari. Jika daun pandan dikeringkan, dapat disimpan 6 bulan – 1 tahun. Bunga telang memiliki umur simpan yang singkat yaitu 2 – 4 hari di dalam kulkas, jika dipotong dapat disimpan selama 1 – 2 hari dan jika bunga telang dikeringkan dapat disimpan lebih lama yaitu 6 – 12 bulan.

Program ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat Desa Beteng dengan mengoptimalkan penggunaan tanaman lokal dan memperpanjang masa simpan produk. Dengan teknik pengawetan yang tepat, warga dapat memproduksi dan menjual bahan pewarna alami sepanjang tahun, meningkatkan pendapatan dan menciptakan peluang usaha baru.

Selain teknik pengelolaan masa simpan, tim KKN juga mengadakan pelatihan mengenai cara membuat pewarna alami dari tanaman-tanaman tersebut serta pemanfaatannya dalam produk makanan, minuman, maupun produk industri tekstil seperti pewarna kain. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan warga tentang penggunaan tanaman lokal secara efektif.

Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Beteng dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk pertanian, serta mengembangkan industri pewarna alami yang berbasis pada sumber daya lokal. Program ini juga menjadi contoh keberhasilan kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi pertanian.

Penulis :

Sheyla Machrus Agustine

(Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian angkatan 2021, Universitas Diponegoro)

Dosen Pembimbing : Dr. Khairul Anam, S. Si., M. Si

Lokasi KKN : Desa Beteng, Kec, Jatinom, Kab. Klaten.